Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam
Ide ini tercetus pertama kali oleh Mahasiswa ARM (Akademi Rekam Medis) Universitas Esa Unggul, yang dengan rasa tanggung jawab dan kesadaran akan perlunya suatu wadah yang menampung minat para Mahasiswa yang gemar beraktifitas dialam bebas. Maka, dibentuklah IMPALA pada tanggal 14 Mei 1991 yang berkedudukan di Blora, Jakarta Pusat.
Pada tanggal 9 Juli 1993, berdasarkan keputusan Bapak Anis Latief selaku PUREK III menyatakan IMPALA ditetapkan sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas Esa Unggul. Dan pada tanggal ini pula nama IMPALA berganti nama menjadi HIMPALA (Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam).
Kegiatan HIMPALA adalah berpetualang dengan mengabdikan diri dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai acuan utama.
HIMPALA Esa Unggul mempunyai tiga divisi yaitu : Gunung Hutan, Panjat Tebing dan Susur Goa. Pada divisi Gunung Hutan aktivitas lebih di fokuskan pada eksplorasi gunung dan hutan. Divisi Panjat tebing dilakukan pada aktivitas pemanjatan tebing buatan (wall climbing) dan tebing sungguhan (rock climbing). Sedangkan pada divisi Susur Goa aktivitas difokuskan pada penelitian ekologi goa dan penelusuran goa.
Disamping kegiatan yang terdapat diatas dalam keorganisasian HIMPALA Esa Unggul juga terdapat proses pengabdian organisasi dalam bentuk PRADIKLATSAR (Proses Awal Pendidikan Dan Latihan Dasar), DIKLATSAR (Pendidikan dan Latihan Dasar), Mountain Leader (Perjalanan dalam kepemimpinan yang mandiri), Sarasehan (Proses akhir pelantikan anggota muda menjadi anggota penuh) dan MUBESPALA (Musyawarah Besar Pencinta Alam).
Visi
Terwujudnya Himpala Esa Unggul menajadi organisasi pencinta alam yang berkualitas dan Unggul dalam kaderisasi. Membangunkembali intelektualitas dan nurani anggota dengan prestasi kepecintaalamannya.
Misi
- Semangat kembali untuk mengamalkan anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Himpala Esa Unggul.
- Menyelenggarakan kegiatan positif dan mampu mewadahi bakat dan minat anggota.
- Mewujudkan jalinan persaudaraan yang harmonis dan bermoral yang baik.
- Membangun pola pikir yang kritis, mental dan fisik melalui kegiatan yang lebih bersifat pengabdian kepada masyarakat dan lingkungan.
- Meningkatkan kemampuan pendanaan untuk terus mendukung sarana dan prasarana dalam berkegiatan.